Halaman

Rompi Anti Peluru Rekayasa Balai Besar Keramik Bandung

Siapa sangka kalau selama ini para ahli dan teknisi Indonesia ternyata sudah mampu mendesain produk rompi anti peluru sendiri. Walaupun sampai saat ini hasil desain putera-putera terbaik Indonesia tersebut masih belum diproduksi secara masal mengingat hingga kini masih belum ada investor yang tertarik untuk memproduksinya, namun keberhasilan dalam merancang produk yang sangat vital bagi para anggota pasukan militer tersebut lagi-lagi menunjukkan bahwa secara teknologi bangsa ini sudah mampu mengembangkan produk berkualitas tinggi yang tidak kalah dibandingkan dengan produk buatan negara lain.

Produk rompi anti peluru hasil rekayasa anak bangsa tersebut didesain oleh para ahli dan teknisi dari Balai Besar Keramik Bandung bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan Republik Indonesia. Prototipe produk rompi anti peluru tersebut kini tersimpan rapi di showroom Balai Besar Keramik Bandung menunggu para investor yang akan memproduksi secara masal barang perlengkapan militer tersebut.

Sekilas, bentuk fisik dan penampilan rompi anti peluru hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung tidak jauh berbeda dengan bentuk fisik dan penampilan produk rompi anti peluru buatan Korea. Namun kalau dilihat lebih jauh sebetulnya secara teknis produk rompi anti peluru hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan produk rompi anti peluru buatan Korea yang selama ini jauh lebih dikenal masyarakat dunia dan telah dipergunakan para personil militer di kebanyakan negara di dunia.

Melalui uji teknis yang telah dilakukan Balai Besar Keramik Bandung, desain rompi anti peluru buatan anak bangsa tersebut ternyata memiliki dua keunggulan utama dibandingkan dengan rompi anti peluru buatan Korea, yaitu bobotnya lebih ringan dan daya tahan (resistensi) terhadap daya tembus peluru lebih tinggi.

Rompi anti peluru hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung memiliki bobot yang lebih ringan, yaitu hanya 77,42%-nya dari bobot rompi anti peluru buatan Korea. Satu lempengan keramik (hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung) yang menjadi pengisi sekaligus perisai utama pada rompi anti peluru memiliki bobot hanya 2,4 kg, sedangkan lempengan keramik pengisi rompi anti peluru buatan Korea memiliki bobot 3,1 kg. Dengan bobot keramik yang lebih tinggi maka secara keseluruhan bobot rompi anti peluru menjadi lebih berat karena komponen keramik merupakan kontributor bobot yang paling besar terhadap keseluruhan bobot rompi.

Padahal bobot rompi anti peluru sangat penting bagi pemakai (khususnya para prajurit militer yang bertugas di medan tempur), karena dengan bobot yang lebih ringan lebih memungkinkan para prajurit militer untuk lebih leluasa dan lebih lincah dalam melakukan pergerakan di medan tempur. Sebaliknya, dengan bobot rompi anti peluru yang lebih berat maka prajurit militer menjadi lebih sulit bergerak sehingga pergerakan pasukan (khususnya pasukan infantri yang lebih banyak mengandalkan pergerakan pasukan dengan berjalan kaki) menjadi lebih lamban.

Kelebihan lainnya dari rompi anti peluru hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung adalah daya tahan yang lebih tinggi terhadap daya tembus peluru. Hal ini dibuktikan dengan serangkaian hasil uji penembakan dengan menggunakan Senapan Serbu (SS) 1 buatan PT Pindad. Dalam pengujian yang dilakukan Balai Besar Keramik Bandung bekerjasama dengan pihak Badan Litbang Dephan diperoleh kesimpulan bahwa dengan berbagai jarak tembak, rompi anti peluru hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap penetrasi peluru. Dengan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa material keramik hasil rekayasa Balai Besar Keramik Bandung lebih sulit ditembus peluru ketimbang material keramik pada rompi anti peluru buatan Korea.

Balai Besar Keramik
Jl. Jend. A. Yani No. 392, Bandung
Telp. (022) 720-6221; 720-6296
Fax. (022) 720-5322

Sumber : Majalah KINA Edisi 4 2008

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...