Halaman

Peranan Design Centre Indonesia (DCI) dalam Riset KFX/IFX

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan proyek pengembangan Korean Fighter Xperiment (KFX)/Indonesian Fighter Xperiment (IFX) hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) melalui Defense Acquisition Programe Administration (DAPA) tertunda. Ini berdampak pada penyerapan anggaran.

"Penundaan ini akan berdampak terhadap rencana anggaran yang telah disiapkan pemerintah, di mana pagu indikatif anggaran sebesar 1,1 triliun rupiah tidak mungkin terserap sepenuhnya," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Sisriadi, di Jakarta, Selasa (5/3).

Proyek produksi bersama pesawat KFX antara Indonesia dan Korsel yang disetujui pada tahun 2011 telah berhasil menyelesaikan tahap pertama, yaitu Technology Development Phase (TD Phase) pada Desember 2012. Dalam TD Phase selama 20 bulan, Indonesia dan Korsel membentuk Combine R&D Centre (CRDC). "Kami telah mengirim sebanyak 37 engineer, yang merupakan kerja sama kedua negara di CRDC untuk melaksanakan perancangan pesawat KF-X/IF-X bersama engineer Korsel," katanya.

Sisriadi menjelaskan ada tiga tahap dalam proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X. Tahap pertama, technical development, kedua, engineering manufacture, ketiga, pembuatan prototipe. "Tahap yang ditunda adalah tahap kedua. Pada masa penundaan, Pemerintah Korsel akan melaksanakan studi kelayakan ekonomi terhadap program ini," kata Sisriadi.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata mantan Kadispenad ini, Pemerintah Korsel tidak akan melakukan terminasi Program Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X mengingat dana yang sudah dikeluarkan Pemerintah Korsel sangat besar. Penekanan untuk tidak akan melakukan terminasi program ini ditegaskan dalam joint committee ke-4 pada tanggal 10-11 Desember 2012.

Alih Teknologi

Dalam menyikapi wacana itu, Indonesia telah mengintensifkan langkah-langkah pe nyiapan alih teknologi dengan kegiatan, antara lain operasionalisasi Design Centre Indonesia (DCI) untuk memetakan dan mengembangkan kompetensi SDM yang telah terbentuk selama fase awal yaitu Technology Development Phase (TDP).

Selain itu, akan dilakukan penguatan industri pertahanan dalam negeri yang akan terlibat dalam program ini dan kesiapan teknologi. Pemerintah Indonesia saat ini belum mengeluarkan dana untuk tahap kedua. "Dengan penundaan ini diharapkan kesiapan Indonesia dalam program KF-X/IF-X ini akan semakin baik," ujarnya.

Secara terpisah, anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, mengatakan seharusnya dalam bekerja sama dengan negara mana pun diperlukan ketelitian mempelajari perjanjian kerja samanya. "Saya dapat masukan ada beberapa istilah dalam berbagai perjanjian jual-beli atau kerja sama pengembangan alutsista yang multitafsir," katanya. (KJ)

Peran Design Centre Indonesia (DCI) dalam Riset KFX/IFX

Design Centre ini dibangun sebagai tempat yang berfungsi sebagai back up dan mirroring system dalam pembangunan teknologi pesawat KF-X/IF-X. Program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X merupakan program kerjasama Goverment to Goverment (G to G) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea.

Program ini dibawah koordinasi Kementerian Pertahanan dan melibatkan TNI AU, PT.Dirgantara Indonesia, Perguruan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi dan BPPT. Pesawat KF-X/IF-X adalah pesawat tempur multi-role generasi 4.5 (F16++) yang dirancang untuk dioperasikan setelah tahiun 2020.

Design Center ini dibangun selain sebagai backup kegiatan para Enginer Indonesia yang tergabung dalam Tim Enginering di CRDC Korea, juga digunakan pula untuk memberikan pengalaman kepada pada insinyur – insinyur muda Indonesia untuk dapat terlibat kemudian memahami dan juga sebagai penerus di kemudian hari.

Design Center ini dibangun dengan inventasi yang tidak sedikit, oleh karena itu diharapkan ini menjadi tempat bagi Tim KF-X/IF-X dalam mengintegrasikan kemampuan dan engineringnya baik yang ada di CRDC Korea maupun di PT. Dirgantara Indonesia, guna mendapatkan hasil yang maksimal terhadap design pesawat tempur KF-X/IF-X yang akan dibuat.

Kemampuan Insinyur – Insinyur Indonesia tidak kalah dengan insinyur – insinyur dari Korea. Insinyur Indonesia yang terlibat dalam pekerjaan technology development di CRDC Korea bahkan dalam beberapa sub keahlian mereka memimpin.

Sekjen kembali menegaskan bahwa program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X ini merupakan program nasional dan menjadi program kebanggaan bangsa Indonesia. Kesuksesan program ini akan menjadi kesuksesan bersama, memang sebagai ujung tombang adalah PT. Dirgantara Indonesia, namun peran dari semua pihak juga sangat diperlukan baik itu dari Kementerian Ristek, BPPT, ITB atau Universitas lain yang mendukung.

kemampuan dalam pembuatan pesawat tempur mempunyai nilai yang sangat strategis, karena tidak banyak negara yang mampu membuat pesawat tempur dan pesawat tempur ini masih akan terus digunakan oleh negara – negara didalam membangun kekuatan pertahanannya.

Mungkin pada awal-awal sekarang ini dirasa masih terasa berat untuk mengikuti kegiatan di dalam pengembangan pesawat KF-X/IF-X, namun kalau melihat kedepan mungkin ini akan menjadi solusi Indonesia dalam memperkuat pertahanan. Karena kalau pertahanan kita kuat salah satunya dibackup dengan kemampuan pesawat tempur maka diplomasi dan perekonomian Indonesia bisa berjalan akan baik.

“Ini pemikiran saya mengapa sangat strategis kita harus berhasil didalam meningkatkan kemampuan kita membuat pesawat tempur kedepan, dibuatnya Design Center untuk membackup agar secepatnya kita mendapatkan alih teknologi dari negara yang sudah lebih maju dari kita. Sehingga kedepan kita bisa mandiri didalam mendukung kebutuhan pertahanan khususnya pesawat tempur”, tutur Sekjen Kemhan padasaat peresmian DCI di Bandung.

(DMC)

Read more...

Bahasa Indonesia Lebih Unggul sebagai Bahasa Pengantar di Sekolah

Jakarta—Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah dinilai lebih unggul dibandingkan dengan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang konsisten. Struktur penulisannya sangat jelas dan logis.

Pendapat ini dikemukakan oleh psikolog sekaligus pemerhati pendidikan dari Belanda, Annie Makkink pada kunjungannya ke Kantor Kemdikbud, Jakarta, Senin (25/02/2013).

Annie mengatakan, banyak kata yang dibentuk dalam bahasa Indonesia berasal dari sebuah kata dasar, yang diberi awalan dan/atau akhiran. Jika seseorang telah mengenal beberapa kata dasar maka sudah dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. “Penulisan dalam bahasa Indonesia mempunyai struktur yang sangat jelas. Setiap huruf mempunyai bunyi tersendiri. Apa yang ditulis itulah yang diucapkan,” kata lulusan jurusan psikologi dari Universitas Groningen Belanda ini.

Annie mencontohkan, penulisan huruf b u k u akan diucapkan seperti yang tertulis b/u k/u. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris. Bahasanya tidak konsisten karena tidak ada hubungan murni antara huruf dan suara atau bunyi. “Karena itu, tidak mudah untuk mengucapkan apa yang tertulis,” katanya.

Dia mencontohkan, sejumlah kata yang berakhiran “ough” seperti bough, cough, rough, though, dan through, jiika diucapkan akan terdengar seperti cow, off, puff, no, dan too.

“Anak saya baru berumur enam tahun saat datang ke Indonesia. Saya menyuruh belajar bahasa Indonesia. Saya memberitahu yang berbeda dengan bahasa Belanda. Dia langsung bisa membaca dan mendapat nilai delapan untuk bahasa Indonesia di rapor. Walaupun belum bicara bahasa Indonesia, tetapi bisa membaca, karena strukturnya sederhana,” katanya mengisahkan.

Annie mengenal Indonesia sejak 1980 saat mengikuti suaminya yang bekerja sebagai konsultan teknik untuk sekolah menengah kejuruan. Dia mulai meneliti penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah sejak diminta membantu mengajar matematika di sekolah Indonesia.

Dia kemudian pulang kembali ke Belanda pada 1983, namun tetap berhubungan dengan Indonesia. Sejak tahun 1998 dia menjadi penggiat program Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), suatu program untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di sekolah dasar (SD).

Annie melanjutkan, keunggulan bahasa Indonesia juga dapat dilihat saat digunakan sebagai bahasa pengantar pada mata pelajaran matematika. Misalnya, untuk menjelaskan perkalian dalam matematika anak cukup mengetahui kata dasar “kali”. “Kata ini juga mudah terdengar jika diberikan imbuhan menjadi ‘beberapa kali’ atau ‘berkali-kali’,” terang Annie.

Sementara, di sisi lain, bahasa Inggris lebih sulit digunakan. Untuk menjelaskan ungkapan “tiga kali empat” yaitu dengan menyebutkan “three times four”. Guru juga harus menjelaskan bahwa itu perkalian atau multiplication. “Kata-kata dan bunyinya berbeda,” katanya.

“Waktu saya melihat guru mengajar matematika dengan bahasa Inggris sangat menyedihkan. Guru juga tidak lancar bahasa Inggris, dia sibuk dengan menjelaskan kata-kata yang ditulis,” ujarnya .

Hasilnya, kata Annie, bahasa Inggrisnya jelek dan matematika juga jelek. Guru mengajar menggunakan bahasa Inggris, yang dia sendiri tidak begitu paham. “Menterjemahkan kalimat bagi anak makan waktu,” katanya.

Annie mengaku beruntung dapat mengerti bahasa Indonesia. Banyak negara, kata dia, akan merasa iri dengan bahasa Indonesia karena bahasanya jelas. Dan tepat digunakan terutama untuk mengajarkan matematika dan IPA.

“Hanya beberapa kata sudah jelas. Tidak perlu banyak cerita. This is very good (implement) in math. Siswa kelas satu di Indonesia setingkat dengan kelas dua di Inggris. Jangan membuang bahasa yang begitu bagus,” katanya.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Ramon Mohandas menyampaikan, penggunaan bahasa Indonesia untuk kata-kata istilah teknis di matematika konsisten tidak seperti bahasa Inggris. Dia (Anie) melihat bahwa pengajaran bahasa Inggris pada matematika lebih mudah menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan menggunakan bahasa Inggris." Semua sekolah harus menggunakan pengantar bahasa Indonesia," katanya.

Ketentuan ini, kata dia, berlaku juga bagi sekolah RSBI, yang telah dihapus penyelenggaraannya oleh Mahkamah Konstitusi. “Kalau sekolah internasional silakan saja menggunakan bahasa Inggris,” katanya. (ASW)

Sumber kemdiknas


Read more...

PTDI produksi simulator pesawat CN-235 dan super puma

Bandung, (ANTARA News) - Banyak orang tidak tahu, PT Dirgantara Indonesia (Persero) selain memproduksi pesawat terbang, juga memproduksi beberapa alat peraga untuk menerbangkan pesawat terbang, atau biasa disebut dengan Flight Simulator (FS).

Ide datangnya usaha pembuatan flight simulator datang dari permintaan pihak Malaysia untuk pesawat CN-235 yang dimilikinya. Mereka mendorong PTDI membuat FS agar para pilot negara itu dapat melatih diri sehingga mereka dapat mengawaki dengan baik pesawat-pesawat CN235 TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) produksi PTDI yang dimiliki.

Permintaan Malaysia ini disambut baik PTDI. Itu guna menangkap peluang bisnis serta mengingat bahwa sistem avionik yang terpasang pada FS CN235 tidaklah jauh berbeda dengan sistem yang ada pada pesawat sesungguhnya. Pengembangan bisnisnya juga tidak jauh beda dengan bisnis utama PTDI dalam merancang dan memproduksi pesawat CN235.

Oleh karena itu, sejak tahun 2000, PTDI melakukan ekspansi usaha dengan merancang bangun dan memproduksi FS CN235. Dan pada tahun 2004, PTDI telah memenuhi pesanan Sapura Technology Malaysia dengan mengirimkan FS CN235, dan pada saat ini Sapura Technology telah memiliki dua unit FS CN235 buatan PTDI.

Dalam membuat sebuah flight simulator pesawat dibutuhkan data base pesawat yang akan dibuatnya, agar FS yang dibuat dapat mencerminkan kondisi pesawat yang sebenarnya. Namun untuk mendapatkan data base tersebut tidaklah mudah dan kalaupun ada, harganyapun sangat mahal.

Selain FS CN235, PTDI juga telah memproduksi beberapa macam simulator, di antaranya FS untuk helikopter Superpuma untuk kebutuhan TNI-AU, flight simulator untuk kapal laut, Nav Trans, Olah Yudha dan untuk kebutuhan Suralaya pembangkit listrik serta simulator untuk menangkap ikan.

Untuk dunia penerbangan, biasa disebut dengan FS, yang dipergunakan untuk melatih para awak pilotnya dengan biaya yang jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan melakukan praktek uji terbang menggunakan pesawat seseungguhnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, flight simulator adalah sebuah alat bantu untuk melatih para pilot dalam menerbangkan sebuah pesawat terbang. Alat ini, mensimulasikan kondisi pesawat terbang yang sebenarnya.

Kemajuan teknologi memiliki andil besar dalam pelatihan menggunakan simulator terbang, Kecanggihan simulator terbang saat ini sudah dapat mensimulasikan reaksi terhadap faktor-faktor lingkungan eksternal, seperti kerapatan udara, turbulensi, awan, curah hujan, bahkan mampu membawa karakteristik pesawat tersebut secara lebih nyata lewat simulasi.

Keuntungan Gunakan Flight Simulator

Pada saat ini, baru ada beberapa perusahan di belahan dunia yang mampu membuat flight simulator. Umumnya adalah perusahaan yang telah mengembangkan teknologi tinggi, seperti Amerika dan Perancis. Di negara-negara kawasan Asean, barangkali hanya Indonesia dengan PTDI-nya saja yang mampu membuat FS.

Beberapa keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan penerbangan jika perusahaannya menggunakan FS ialah menghemat biaya pelatihan sangat mahal pilot yang akan mengawaki sebuah pesawat terbang tertentu. Dengan menggunakan flight simulator yang dimilikinya, biaya bisa ditekan semurah mungkin.

Para pilot dapat memelihara atau menjaga kemampuan terbangnya, juga perusahaan akan dapat memanfaatkan secara maksimal pesawat-pesawatnya dari pada selama puluhan jam digunakan hanya untuk latihan terbang sesungguhnya. Dengan demikian, biaya operasional lainnya akan dapat ditekan.

Bagi pilot yang tidak terbang dengan menggunakan pesawat sebenarnya, namun menggunakan flight simulator, mereka tetap akan mendapatkan lisensi jam terbang. Dengan demikian kemampuan terbang pilot yang bersangkutan tetap tercatat dengan baik.

*)Penulis adalah staf senior Divisi Komunikasi PTDI

Editor: Adi Lazuardi.

Sumber Antara

Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...